PENGENALAN SATUAN WAKTU
1. Pengertian Waktu
Waaktu adalah serangkaian saat ketika proses suatu kejadian, prubahan atau keadaan saat berlangsung suatu benda, lamanya tertentu untuk melakukan sesuatu, sebuah kesempatan, tempo, peluang, ketika saat, keadaan hari dan saat yang ditentukan berdasarkan pembagian bola dunia. kamus kontempore Arab Indonesia menjelaskan waktu adalah masa atau zaman. Menurut ilmu fisika waktu adalah dimensi yang memungkinkan dibedakannya dua pristiwa identik namun berlainan berlangsung pada titik yang sama dalam ruang (space time). Selang antara dua peristiwa tersebut membentuk pengukuran dasar pengukuran waktu.
Mengenai tujuan umum, waktu sesuai putaran Bumi pada sumbunya memberikan satuan jam (day) dan peredaran Bumi mengelilingi Matahari (year) memberikan satuan kalender. Sedangkan tujuan ilmiah, waktu didefinisikan dalam istilah frekuensi adalah suatu radiasi elektromagnetik tertentu (second). Pembahasan mengenai waktu salah satunya ialah konsep waktu dalam al-Qur‟an. Kata waktu terdapat dalam beberapa ayat dengan berbagai term kata yang berbeda misalkan: Kata „ajal dan term dari turunan makna kata ‘Ajal, pengertian
kata ajal mempunyai makna bahwa segala sesuatu memiliki batas waktu berakhirnya, sehingga tidak ada yang kekal kecuali Allah Swt. Kata dahr, yang mana mempunyai makna bahwa segala sesuatu pernah tiada, dan menjadikan segala sesuatu terkait oleh waktu (dhar).
Kata waqt memiliki makna sebagai batas akhir suatu kesempatan untuk menyelesaikan pekerjaan. Pengertian ini tergambar dari waktu-waktu shalat yang memberi gambaran tentang adanya pembagian waktu yang dialami (seperti detik, menit, jam, hari, minggu, bulan, tahun, dan seterusnya), dan sekaligus kewajiban untuk menyelesaikan melakukan pekerjaan dalam waktu-waktu tersebut, dan tidak membiarkannya berlalu begitu saja. Kata 'ashr, mempunyai makna memberi kesan bahwa waktu yang dialami oleh manusia harus dimanfaatkan dengan sebaik mungkin.
Dapat juga dikatakan kurun waktu atau dahr berasal dari kata bahasa Arab yang artinya menimpa, ada beberapa pendapat mengenai arti kata ini yaitu mengartikan ad-dahr adalah masa sejak sebelum penciptaan. Menurut al-Ashfahaniialah masa yang dilalui oleh alam, mulai masa penciptaannya sampai masa kehancurannya, menurut at-Thabarī ialah waktu berlangsungnya malam dan siang.
Pandangan waktu dilihat dari ilmu sosial ialah semua fenomena sosial terjadi saat tertentu dalam waktu, semua proses sosial terjadi terus menerus sepanjang waktu, singkatnya kehidupan sosial berlangsung dalam ruang waktu, waktu seperti ruang yang melekat dalam tubuh intraksi sosial. Waktu adalah dimensi yang sangat diperlukan dan terlibat dalam setiap aspek kehidupan. Jadi waktu lebih erat lagi kaitannya dengan perubahan sosial. Setiap kejadian, perubahan, proses gerakan, keadaan dinamis, secara tersirat menyatakan waktu. Ciri umum waktu sebagai dimensi setiap fenomena sosial dan aspek perubahan sosial. Salah satu bentuk kaitannya yang terjadi adalah rentetan kejadian yang lebih dahulu dan yang kemudian menghubungkan peristiwa dalam satu mata rantai atau proses terjadi pada waktu tertentu inilah yang disebut kelekatan waktu. Bila dilihat lebih dekat maka setiap fenomena atau peristiwa sosial akan terlihat bahwa fenomena sosial tak hanya terkait secara eksternal dengan fenomena lain, tetapi Peralatan teknis pertama untuk menyatakan atau menandai mengukur waktu berasal dari Babilonia dan Mesir pada ribuan tahun sebelum masehi. Sejarah menyatakan adanya temuan jam di Eropa pada tahun pertengahan abad ke-14 M. Penggunaan jam atau arloji pada saat itu terbatas hanya untuk kalangan orang kaya, namun pada abad ke-19 produksi arloji diproduksi secara massal oleh pabrik di Swiss dan AS. Jam dan arloji memungkinkan memisahkan waktu dari kejadian alamiah atau kejadian sosial dan untuk memperkenalkan satuan waktu konvensional yang sama dan mudah dihitung. Pembagian hari menjadi 12 jam, pembagian 1 jam menjadi 60 menit dan 1 menit menjadi 60 detik berdasarkan sistem zodiak pada zaman Yunani kuno dari pertengahan abad ke-14. Pandangan mengenai waktu dapat dibedakan berdasarkan aspek-aspek berikut:
1). Tingkat kesadaran akan adanya waktu, ini adalah tanda paling umum, yang mana di satu sisi ditunjukan oleh obsesi mengenai waktu, aliran waktu, berlalunya waktu, keterbatasan waktu dengan pepatah “waktu adalah uang. Di sisi lain sikap acuh tak acuh, mengabaikan waktu.
2). Kedalaman kesadaran tentang waktu, adakalanya hanya waktu terdekat saja yang disadari. sedangkan waktu jangka panjang kadang tidak disadari.
3). Bentuk aliran waktu, melingkar atau lurus. Pandangan linier lahir dari ajaran kristen tentang penebusan dosa dan keselamatan di masa datang, sedangkan pandangan melingkar cocok dengan fakta kehidupan sehari-hari yang lebih banyak perhatian pada roda kehidupan yang terus berputar.
4). Penekanan pada masa lalu atau masa mendatang adalah cara memikirkan bagaimana masa depan.
Masyarakat modern menjadikan waktu sebagai alat pengatur, pengordinasi dan pengorganisir aktivitas manusia. Oleh karena itu waktu mendapat kualitas otonom yang menakjubkan. Waktu tidak lagi sebagai alat atau instrumen akan tetapi sebagai nilai di dalam dirinya sendiri. Waktu menjadi independen, variabel utama, faktor utama menentukan dalam kehidupan. Adapun waktu dapat diklarifikasikan sesuai panjang dan lamanya waktu yaitu:
1. Waktu Sesaat
Menurut pandangan sains waktu sesaat tidak selalu dapat dipahami secara fisik, seperti dimensi waktu yang biasa digunakan, namun sebagian yang lainnnya dapat dipahami karena terkait dengan fenomena tertentu sebagai bagian dari hari, dari siklus siang dan malam, misalkan:
a. Fajr, yaitu saat munculnya cahaya yang membentang di langit
b. Isyraq atau terbitnya Matahari pada waktu pagi hari dari ufuk Timur
c. Duha yaitu waktu dimulai dari terbitnya Matahari sampai menyinari alam semesta
d. Dulukusy syams, waktu tergelincirnya Matahari ke ufuk Barat
e. Hina Tuzhirun (waktu zuhur) waktu di mana Matahari berada di tengah-tengah langit
f. An-nahr yaitu waktu siang dimulai dari terbit sampai tengggelamnya Matahari
g. Waktu maghrib yaitu waktu ketika Matahari terbenam di ufuk Barat dan berakhir ketika mega merah terbenam.
h. Isya23 yaitu ketika mega merah tenggelam dan masuk dalam kegelapan malam
2. Waktu dalam Bilangan Hari
Malam dan siang merupakan ukuran waktu, hal ini disebabkan adanya perbedaan yang mendasar dari malam dan siang tersebut. Matahari menjadi alat ukur waktu. Satu hari adalah waktu dari Matahari terbit sampai Matahari terbit berikutnya, dan satu hari adalah 24 jam, satu jam sama dengan 60 menit, sedangkan satu menit adalah 60 detik. Kenyataannya jangka waktu saat Matahari terbit tidak selalu tepat 24 jam, kadang lebih dan kadang kurang dari 24 jam, namun rata-rata 24 jam.
Zaman sekarang penentuan waktu tidak lagi melihat posisi Matahari, melainkan cukup dengan melihat arloji atau jam tangan, bahkan dengan pengetahuan yang canggih saat-saat Matahari terbit dan terbenam sudah dapat dihitung dengan komputer, hari pun dihitung berdasarkan waktu pada jam. Allah menjadikan siang dan malam sebagai bukti kebesarannya. Makhluk yang ada di Bumi sangat membutuhkan pergantian siang dan malam, sebagaimana firman Allah dalam surah Yunus (QS: 10) ayat 6725 : Dialah yang menjadikan malam bagi kamu agar kamu beristirahat di dalamnya dan (menjadikan) siang terang benderang (agar kamu mencari karunia Allah). Sesungguhnya itu adalah tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang mendengar. Pergantian siang dan malam adalah untuk keseimbangan makhluk hidup di Bumi, siang hari sebagai sarana untuk beraktivitas, sedangkan malam hari sebagai sarana untuk beristirahat. Makhluk hidup tidak akan kuat bilamana melakukan aktivitas terus menerus26, sebagaimana firman Allah dalam surah al-
Siang dan malam terjadi disebabkan Matahari. Siang terjadi karena Matahari menyinari Bumi, dan malam karena Matahari terbenam. Namun apa sebabnya Matahari terbit dan terbenam?. Sebagian orang beranggapan bahwa siang dan malam akibat Matahari mengelilingi Bumi, ternyata anggapan itu yang salah. Matahari tidak mengelilingi Bumi tapi Bumilah yang mengelilingi Matahari. Hal ini diketahui atas pengamatan di antariksa bahwa Bumi senantiasa berputar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar